KOTA BOGOR USULKAN 29 KEGIATAN DALAM MUSRENBANG RKPD JABAR 2020
Suara Rakyat Bogor News, Bandung - Wali Kota Bogor Bima Arya
menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi
Jawa Barat untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2020 di The
Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (2/4/2019).
Dalam kegiatan yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil itu mengusung tema ‘Pemantapan Kesejahteraan Masyarakat dan
Pelayanan Publik’, di mana pembangunan akan diarahkan dalam rangka peningkatan
dan pemenuhan pelayanan dasar, peningkatan infrastruktur strategis sebagai
konektivitas wilayah serta peningkatan ekonomi masyarakat.
“Bappeda Jawa Barat mencatat ada 6.400 aspirasi kegiatan
yang dilaksanakan melalui 7 forum aspirasi dan membutuhkan anggaran kurang
lebih sebesar 67,3 triliun. Bagi warga yang belum sempat menyampaikan aspirasi,
Pemprov Jabar menyediakan aplikasi Warna Jabar (Warga Merencana Jabar). Semoga
aspirasi melalui digital, personal maupun formal di 7 forum, menjadi wadah dan
semangat kebersamaan dalam membangun Jawa Barat,” ujar pria yang akrab disapa
Emil itu.
Ridwan Kamil menekankan dalam melakukan pembangunan
diperlukan kekompakan antar elemen. “Kita penuh semangat, penuh dengan gagasan,
penuh dengan cara baru namun yang menjadi masalahnya hanya satu yaitu kurang
kompak. Jika masyarakat Jabar kompak kita bisa kalahkan semuanya,” jelasnya.
Ada sembilan prioritas pembangunan yang akan dilakukan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada 2020. Kesembilan prioritas
pembangunan RKPD pada tahun 2020 tersebut, diantaranya akses pendidikan,
pelayanan kesehatan, ekonomi umat berbasis inovasi, pengembangan destinasi dan
infrastruktur pariwisata.
Selain itu, ada juga terkait pendidikan agama dan tempat
ibadah, infrastruktur konektivitas wilayah, gerakan membangun desa, subsidi
gratis golongan ekonomi lemah serta inovasi pelayanan publik dan penataan daerah.
Dalam kesempatan tersebut juga Emil menyebut bahwa Kota
Bogor bersama empat wilayah lainnya di Jawa Barat dipilih dalam program
pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak
(BBM) dengan nilai investasi 2,8 Triliun. Program tersebut merupakan bagian
tindak lanjut dari rencana studi fasilitas me-recycle plastik menjadi BBM
dengan nilai hibah sebesar Rp 280 miliar.
“Ini adalah contoh visi yang nyambung menuju ramah
lingkungan, tidak menggunakan APBD. Insya Allah dalam waktu 2-3 tahun,
investasi murni ini akan hadir. Langkah ini dilakukan dalam rangka Jawa Barat
menuju sustainable dan green province melalui pengurangan carbon footprint
dengan kegiatan yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Menanggapi investasi tersebut, Bima Arya menyatakan bahwa
Pemkot Bogor masih masih menunggu kepastian lahan yang akan digunakan untuk
tempat konversi sampah plastik menjadi bahan bakar.
“Karena di Kota Bogor lahannya terbatas, untuk itu Pemkot
mengkomunikasikan rencana ini dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk
menawarkan Galuga. Saya sendiri sudah bertemu dengan pihak investornya.
Sekarang tinggal melihat dan mengecek lokasinya di samping berkoordinasi dengan
Bupati Bogor. Jika semua oke, Kota dan Kabupaten Bogor akan mengelola sampah
plastik disitu,” kata Bima.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Bappeda Kota
Bogor, Erna Hernawati menerangkan Pemerintah Kota Bogor dalam Musrenbang
tersebut mengusulkan 29 kegiatan dengan total anggaran Rp 721.705.785.356.
Ada empat bidang prioritas yang diusulkan, diantaranya
bidang infrastruktur meliputi pelebaran jembatan Otto Iskandar Dinata, DAS
Ciliwung, Suryakencana dan alun alun.
“Bidang ekonomi dan pariwisata ada di Situ Gede, Bogor
Barat. Bidang Sosial Budaya, fokus pada Pendidikan Paket A,B dan C. Usulan
infrastruktur lain yang diajukan Pemkot Bogor juga diusulkan juga Pemkab Bogor,
diantaranya Nambo dan perbatasan wilayah,” beber Erna.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI,
Sekretaris Jenderal Kemendagri RI, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI, Deputi Pencegahan KPK RI, Kepala PPN/Bappenas Republik Indonesia,
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat. ( * ).
No comments